"Pendidikan adalah hak setiap anak, tanpa terkecuali. Salah satu konsep pendidikan yang semakin berkembang di Indonesia adalah sekolah inklusi. Sekolah inklusi merupakan sekolah yang mengakomodasi berbagai latar belakang dan kebutuhan siswa. Di sekolah inklusi, anak-anak dengan disabilitas belajar bersama anak-anak lainnya yang tidak memiliki disabilitas, dalam suasana yang sama. Sekolah ini menyediakan fasilitas dan dukungan yang dibutuhkan, seperti pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan khusus anak, serta tenaga pendidik yang terlatih dalam menangani anak-anak dengan berbagai macam kondisi. Konsep inklusi tidak hanya berarti menerima kehadiran anak-anak dengan disabilitas, tetapi juga menciptakan lingkungan yang menghargai perbedaan dan memungkinkan setiap anak untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran".
Penerapan Green School pada Pendidikan Formal Sekolah Dasar
Penerapan konsep Green School dalam pendidikan formal di tingkat sekolah dasar bukanlah sekadar tren semata, tetapi merupakan panggilan moral dan intelektual yang sangat penting untuk menyelamatkan planet kita dari krisis lingkungan yang semakin mendalam.
Green School, atau sekolah ramah lingkungan, adalah suatu konsep pendidikan yang mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dan pelestarian lingkungan dalam kurikulum dan aktivitas sehari-hari di sekolah. Lebih dari sekadar tempat belajar, Green School bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang sehat, harmonis, dan mendukung pembelajaran dengan memberikan pengalaman langsung mengenai pentingnya menjaga bumi. Konsep ini mencakup aspek-aspek seperti penggunaan energi terbarukan, pengelolaan limbah yang efisien, pengajaran tentang keberagaman hayati, hingga pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan.
Asesmen yang Berpihak kepada Murid
Asesmen yang berpihak kepada murid adalah pendekatan penilaian yang lebih memfokuskan pada kebutuhan dan potensi siswa. Dalam asesmen ini, guru berusaha untuk memahami cara siswa belajar dan memberikan umpan balik yang berguna, bukan hanya memberikan nilai untuk menentukan siapa yang berhasil dan siapa yang gagal. Ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan area yang perlu diperbaiki pada siswa, sambil memberikan dukungan yang diperlukan agar mereka dapat terus berkembang. Tradisionalnya, asesmen sering kali dilakukan hanya untuk mengukur pencapaian akhir, misalnya melalui ujian atau tes besar. Pendekatan ini juga lebih mendorong siswa untuk merasa dihargai, percaya diri, dan termotivasi untuk terus belajar, karena mereka tidak hanya dinilai berdasarkan satu ujian atau tugas saja.
Pendidikan Bukan Hanya Tentang Bangku Sekolah, Pendidikan di Luar Sekolah Juga Penting Untuk Membangun Karakter Siswa